Cerita, Aku Pernah Menulis
Menulislah setiap hari (om Jay). Tak perlu resah minim pembaca (Helwiyah). Aku nulis sembarang tetapi tidak sembarangan menulis (Pakdus). Menulis sembarang aja dulu kalo di benak banyak kata, jangan pikirkan susunan dan kerapihan (Arofiah Afifi). Demikian chat dari penulis senior di WAG KBMN PGRI 29. Ucapan mereka sengaja saya ingat biar saat down semangat nulis, ingat kalimat ini berharap bangkit dan istiqomah nulis lagi. Maklum, penulis baru rentan godaan,hehehe.
Kalimat inilah yang menjadi motivasi bagi penulis baru seperti saya. Enak saja mereka berkata seperti itu, bagi pemula tentu tidak seenak yang didengar. Harus bolak-balik cari ide dan merangkai kata hingga jadi kalimat yang enak dibaca. Eh, tapi…mereka bicara bukan asal bicara, menulis sembarang tapi bukan sembarangan. Itu adalah fakta yang sudah mereka alami, rajin menulis. Jumlah tulisannya udah banyak. Sehingga sekarang terus dilakoninya dan mampu menjadi inspirator bagi penulis. Hasilnya banyak penulis baru lahir dari tulisannya mereka. Virus yang mereka sebar melalui team solid di KBMN sudah melejit hingga generasi ke-29. Peserta yang mendaftar pun tidak sedikit, per 1 juni 2023 lebih dari 390 orang, amazing. Sebuah gerakan revolusi literasi bagi calon penulis.
Sekarang perlahan aku wajibkan diri untuk menulis setiap hari. Ide tentang kisah kehidupan yang dialami sendiri ataupun orang lain untuk diambil hikmahnya. Karena lagi semangat, udah mulai berani tuangkan dalam tulisan. Hasilnya jadi ratusan kata, yang menjadi kalimat, save di blog pribadi. Selesai!. Maunya sih dibaca orang?, namun jadikan itu sebagai bonus saja. Dibaca syukur dan tidak dibaca tetap saja menulis. Karena menjadi penulis sekelas om jay, ia harus menulis setiap hari dan sudah dilakoninya selama 14 tahun baru bisa menulis. Wah, seperti kalimat bijak yang menjadi kenyataan “usaha tidak pernah menghianati hasil”. Bagaimana dengan penulis pemula?! Yakin ingin melanjutkan menulis, di coba dulu atau mundur teratur. Pilihan ada ditangan kita masing-masing, saran saya kita coba dulu. Untuk menulis kalau bisa setiap hari, atau setiap minggu, atau setiap bulan atau setiap tahun sekali. Dengan harapan agar menjadi cerita bahwa aku pernah menulis.
Mantab👍👍
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung dan koment,
Hapusmasih proses belajar juga
Luar biasa
BalasHapusTerima kasih udah diberi semangat...
HapusBagus... Kalau saya bisa teruslah berbicara dan terus berbicara ketika ngumpul dengan semua org. Walnhasil.... Kalimat yang pernah keluar dari saya membuat mereka rindu dan ingin selalu mendengar apa yang saya ucapkan. Heeeeee
BalasHapusmau dong, ikutan dengar ucapannya ...
Hapusagar menjadi inspirasiku
Iya ,nulis dan baca tulis teman dan buku jadi ide ada saja ,insalloh bica nulis dan ikut buat buku antologi biar nambah mental ke pedean dan susulkan atau setelah ikut KBMN 29 buat buku soloh dan dari sekang di rancang ,bebas buku yang di dapatkan dari hasil pelatihan yairltu resume atau buku pelajaran salam kenal p Rusmana SMKN 5 jakarta ,alumin KBMN 21 dan belasan buku antologi dan baru dua buku solo terus semangat menulis
BalasHapusiya pak, bisa share buku analognya dong pak buat tambahan referensi
Hapus