Nonton atau Belajar

Sejak pagi tadi, bergantian tim solid KBMN-29 mengingatkan peserta untuk pertemuan malam ini, belajar bersama Omjay. Bahkan dengan berbagai saran amnusinya, agar jangan terlewatkan. Daya hp, laptop, cemilan,kopi dan pisang gorengnya. Seperti ujar Arofiah Afifi.

Bagiku kalimat itu, menjadi dua pilihan yang sulit. Dalam waktu yang bersamaan, antara nonton bola (INA vs Argentina) dan belajar menulis di KBMN-29. Akhirnya agar semua jalan, nonton bola dulu. Waktu istirahat pemain, segera Aku ricek sirkulasi pesan di Whatsapp. 

Sambil memahami apa yang terjadi. Sungguh diluar perkiraan!. Aku kira ada kegiatan zoom, ternyata hanya membaca ucapan Omjay dalam grup WA. Itulah materinya!. Masyaallah, dapat ilmu lagi dah…, ternyata lebih mudah dan aku paham. Mudahnya, Aku bisa belajar saat waktu luang. Sementara itu aku memahami, bahwa untuk menulis maka harus membaca terlebih dahulu. Ini prediksi ku terhadap pesan tersirat dari tim solid Omjay. Dalam kegiatan KBMN ke-29 ini. Oke, aku ikuti alurnya! Rencana Tindak Lanjut, membuat resume. 

Resume ini Aku beri judul “Nonton atau Belajar”. Tugas ini adalah yang ke-1 (pertama). Dalam kegiatan KBMN-29. Pada hari Senin, 18 Juni 2023. Materinya berjudul “Menulis Setiap Hari” Bersama nara sumber Dr. Wijaya Kusuma,M.Pd. Yang dipandu oleh moderator Raliyanti. 

Namanya baru aku kenal setelah ikutan grup KBMN-29 ini. Dikenal sebagai pencetus kegiatan menulis. Sebutan ku dialah big bos literasi di wadah ini. Namanya lebih tren Om jay, daripada Wijaya Kusuma. Baginya menulis dan membaca adalah sebuah kebutuhan. Sama halnya dengan makan dan minum. Oleh karena itu kita perlu menulis setiap hari. Tegas guru dari SMP Labschool Jakarta ini. 

Seperti malam ini, Omjay motivasi untuk penulis pemula, seperti saya. Padahal posisi Omjay saat ini masih masih berada di dalam ruang komputer, sembari mengisi buku raport siswa kelas 8, ungkapnya dengan wajah selalu tersenyum. di tempat dia mengabdi. Sementara aku dirumah, sambil nonton INA vs Argentina dalam fifa matchday. 

Sungguh teladan yang cocok untuk seorang penulis. Dimanapun berada, tetap menulis. Apa yang ditulis?, apa saja!. Asal jadi sebuah tulisan. Begitu aku memahaminya. Lihat hasil dari tulisan, lanjut Omjay. Pasti akan terjadi keajaiban. 

Saat ini Aku, tidak memikirkan bagaimana keajaibannya. Biar waktu bersama tulisanku yang akan menjawabnya. Nanti bersama puluhan dan insyaallah bersama ratusan tulisan yang sudah tertuang dalam lembaran kertas. Pikirku!. 

Sekarang aku coba ikuti saran Omjay untuk menulis setiap hari. Itu saja poinnya. Omjay ngaku bahwa malam ini dia tidak mempersiapkan materi khusus dalam pertemuan perdana KBMN ini. Bagiku wajar dan harus begitu, karena sekelas Omjay. Bangun tidur pun sudah mampu menyampaikan materi apa saja, apalagi bila berbau tulis menulis. Wah, Omjay seperti buah masak dipohon. Enak untuk didengar motivasinya. Nasehatnya insyaallah daging semua. 

Hari-hari Omjay kegiatannya selain mengajar, juga seorang blogger yang berusaha menulis di blog pribadinya. Juga di blog keroyokan Kompasiana. Tiap hari ada saja tulisannya dan selalu di kirimnya ke WA pribadiku. Sungguh senang rasanya. Orang hebat, ingat dengan diriku yang baru kenal dengannya. Siapa aku?!, hanya sebagai penulis pemula, yang mau belajar. 

Bagiku ini adalah bentuk motivasinya, yang terus memberi virus positif untuk tetap menulis. Omjay senang membaca, beliau menyarankan peserta untuk membaca atau bahkan pesan buku karya SIM Chung Wei ini, secara langsung dengan penulisnya. Omjay juga merasakan bahwa buku “menulis itu menyenangkan” sangat menginspirasi Omjay untuk menulis setiap hari. 

Omjay membiasakan dirinya untuk menyusun kata-kata menjadi kalimat setidaknya 500 kata. Membuka tulisan dengan 3 alinea. Mulailah dengan pembukaan, isi dan penutup. Singkat dan padat, sepertinya. 

Bagiku pemula tentu tidak mudah. Tapi caranya sudah ditemukan rahasianya dari Omjay ini. Ternyata Omjay pintar menulis, karena perjuangan Omjay tidak kaleng-kaleng, 14 tahun bro!. Katanya perjuangan tidak pernah berkhianat pada hasil. Terbukti, berkah Omjay menulis setiap hari lewat Blog, Omjay sudah mendapatkan pemasukan dari hasil menulis dan menjadi narasumber. 

Alhamdulillah, semoga nasibku juga demikian. Doa yang baik, di aamiin kan saja. Karena setiap kebaikan yang diberikan akan kembali baik dan lebih baik bagi yang memberikan. Termasuk ucapan Aamiin, dari pembaca ini. 

Tiba waktu tanya jawab, sepertinya penulis pemula sedang rebutan mencari solusi dari masalah yang dihadapinya dalam menulis. Dari sekian pertanyaan dan jawaban, berikut hanya beberapa yang saya cantumkan. Sepertinya sudah mewakili, dari pertanyaanku. Seperti ibu Sutianah : Bagaimana Om Jay membagi waktu untuk menulis di dua atau blog yg berbeda? Saya lebih banyak menulis di blog sekolah, sementara blog pribad ini terbengkalai. Apakah ada jadwal khusus? dengan mudah Omjay memberi jawaban berdasarkan pengalamannya. Omjay : Kita harus pandai mengelola waktu. Dengan semakin banyaknya blog yang dikelola maka otomatis kita harus pandai membagi waktunya. Omjay menggunakan skala prioritas mana dulu yang harus dikerjakan. 

Musiroh, Sidoarjo : Sebesar apa keyakinan om Jay, bahwa tulisan itu akan menarik dan banyak dibaca oleh orang, "saat om Jay menulis tanpa ide".....? Omjay : Sebesar keyakinan kita bahwa setiap tulisan akan menemukan takdirnya. Pembaca akan membuat tulisan kita viral ketika tahu tulisan tersebut sangat dibutuhkan orang lain. Omjay juga mengalami kesepian pembaca.

Min dari Karawang : Bertanya perihal badmood/dilanda malas dalam menulis sehingga tulisannya ga pernah jadi alias terbengkalai di tengah jalan. Bagaimana solusinya? Omjay : Solusinya banyak bergaul dengan kawan-kawan penulis. Omjay juga pernah mengalaminya dan Alhamdulillah bisa teratasi dengan melihat kesuksesan para penulisnya. 

Yohanes Marno, asal Bandung : Apakah om Jay pernah mengalami titik kejenuhan dalam menulis atau bisa diatasi dengan cara apa ? Omjay : Setiap penulis pasti akan mengalami kejenuhan. Omjay mengatasinya dengan pergi ke toko buku dan membeli buku best seller. 

Abidah :. Tetap menulis meski tanpa ide, tapi saya pengen tau, ada ga sih waktu atau suasana tertentu di mana omjay merasa kalau ide-ide segar dan luar biasa berdatangan meski omjay sendiri ga sedang mikirin tentang ide? Kalau ada kira-kira saat seperti apa? Omjay : Biasanya saat nonton berita atau film. 

Maryam dari tangsel: Seperti dapat kapsul motivasi untuk menulis ketika membaca blog dan pengalaman om jay...boleh triknya om ketika kita buntu dalam menulis. Omjay : ketika kita buntu dalam menulis, maka membaca adalah obatnya. 

Malam semakin tinggi, semangat membuat resume juga tinggi. Akhirnya perlahan pertanyaan berakhir. Tiba Omjay untuk memberikan closing statement. “Menulislah setiap hari dengan percaya diri dan keberanian. Apalagi kita sebagai sarjana, pernah menulis skripsi ataupun tesis. Menulis yang baik, melalui proses dan wajib belajar kepada pakarnya. Omjay dahulu berguru kepada pak Dedi Dwitagama”, ujarnya. 

Sekarang kita yang berguru dengan Omjay, Setuju?!. Melalui kisah pengalaman dan tulisan-tulisan Omjay, tentunya. Terima Kasih Omjay, hari ini saya sudah bisa bergabung dan menerima semangat baru untuk menulis. Insyallah akan tetap menulis.

Komentar

  1. Masyaallah,,, tulisan bapak juga hebat. Lengkap sekali dari prakata, pendahuluan, isi dan penutup. Selamat menulis pak. Semoga sukses.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masih terllu panjang bu, keasikan bermain kata dan kalimat..

      Hapus
  2. keren pokoknya, salam kenal ya...😊

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kegiatan yang Dirindukan

Meraih Mimpi bersama Aam Nurhasanah

Menulis Biografi