Menjadi Penulis Buku dari Penerbit Mayor

 



Resume ke      : 21

Gelombang     : 29

Hari / Tanggal : Jum'at, 11 Agustus 2023

Tema              : Menjadi Penulis Buku dari Penerbit Mayor

Nara Sumber : Joko Irawan Mumpuni,S.Pd.

Moderator      : Lely Suryani,S.Pd.SD


Diawal acara, narasumber kami meluruskan tema di pertemuan ke 21 malam ini. "Tidak ada istilah Penulis Buku Mayor. Yang ada adalah Penulis dari Penerbit Mayor". Hehehe....asik!.

Penerbit adalah  Industri kreatif yang didalamnya ada kolabarasi insan kreatif : Penulis, Editor, Layouter, Ilustrator dan desain grafis.


Dua kategori besar jenis buku adalah buku Teks (buku sekolah-kampus) dan buku Non Teks (buku-buku populer). Buku sekolah disebut buku pelajaran sedangkan kampus disebuat buku Perti (perguruan tinggi). Buku Nonteks  dibagi dua lagi menjadi buku Fiski dan Non Fiksi. Nah sekarang mengapa kita harus menulis? Apa sih yang didapatkan ketika penulis tersebut sudah berhasil menerbitkan buku secara profesional dan diterbitkan oleh penerbit yang bereputasi, ini yang akan didapatkan:

                                        


Pertanyaan besar yang sering muncul adalah apa kriteria agar naskah buku dapat diterima oleh penerbit untuk dapat diterbitkan. Karena tidak semua naskah dapat diterima. Sebagai contoh penerbit ANDI itu tiap bulan menerima naskah masuk bisa sampai 500 naskah. Namun yang diterima untuk diterbitkan hanya 50 Judul saja. Inilah kriteria penilaiannya:



Luar biasa materi malam ini. Benar, menjadi penulis buku Mayor adalah idaman setiap penulis. Tantangan dan tingkat seleksi yang rumit terkadang membuat nyali kita ciut dan menyurutkan langkah semula yang berapi-api. 




Kalimat diatas menjadi inspirasi bagi setiap orang!. Kita adalah orang biasa dan tidak memiliki sesuatu yang dibanggakan, yang mungkin dapat dikenang orang lain. Untuk menggapai itu, kita harus melakukan perubahan. Berubah untuk menjadi sesuatu. Sesuatu yang bermanfaat dandikenang dengan kebaikan dan karya yang kita pernah buat. Maka cobalah untuk menulis, karena tulisan akan abadi. Jika kamu ingin tahu dunia maka membacalah, tetapi jika kamu ingin dunia tahu kamu, maka menulislah.***









Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Meraih Mimpi bersama Aam Nurhasanah

Majalah Kita "Majalah Suara Guru"

Kegiatan yang Dirindukan